Posted by : Unknown
Thursday, January 17, 2013
ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN CA
PARU DENGAN PEMASANGAN
VENTILASI MEKANIK
I.
Batasan
CA Paru
Adalah merupakan tumor ganas
paru primer yang berasal dari saluran pernafasan
II.
Gejala
Klinis
Gejala yang muncul tergantung pada pasien
dengan CA paru biasanya meliputi berbagai gejala klienis diantaranya ;
a.
Gejala
intra pulmoner yang meliputi :
-
batuk
. 2 mg ( 70 –90 % kasus )
-
batuk
darah ( 6 –51 % )
-
Nyeri
dada/kemeng ( 42 – 67 % )
-
Sesak
nafas ( 58 % kasus )
b.
Gejala
intra torasik intrapulmoner yang meliputi penekanan-penekanan ataupun
pengrusakan struktur sekitar :
-
Nervus
phrenicus, akan menyebabkan lumpuhnya diafrgma
-
Saraf
simpatik
-
Eshopagus
(/ dispagia)
-
Vena
cafa superior yang dapat menyebabkan bengkak pada wajah, leher dan pembuluh
darah kontralteral
-
Trachea
/ bronchus , yang menyebabkan sesak
-
Jantung.dll
c.
Gejala
ektratorasik non metastase
d.
Gejala
ekstratorasik metastase yang akan menimbulkan manifestasi klinik tergantung
dari daerah yang terkena.
III. Pemeriksaan Diagnostik
1. Endoskopi : untuk
mengetahui perubahan pada bronchus, permukaan tumor dan pengambilan bahan untuk
pemeriksaan sitologi
2. Bronchographi
3. Tomogram & CT
scan
4. Biopsi
5. Immunologi
6. Pertanda biokomia
IV. Therapi
Penentuan modalitas terapi pada pasien Ca
paru tergantung pada :
a. Tahapan (staging ) dari Ca
b. Jenis histopatologis
c. Penampilan/keadaan umum
klien
Adapun terapi yang biasa
dilakukan pada pasien Ca paru meliputi :
1.
Bedah
2.
Radiasi
3.
Sitostatika
4.
Hormonal
5.
Immunologi
V.
VI. Diagnosa Keperawatan
Diagnosa keperawatan yang
sering terjadi pada pasien yang mendapat bentuan nafas mekanik/dipasang
ventilator diantaranya adalah:
1.
Ketidakefektifan
bersihan jalan nafas berhubungan dengan peningkatan produksi sekret
2.
Gangguan
pertukaran gas berhubungan dengan sekresi tertahan, proses penyakitnya
3.
Ketidakefektifan
pola nafas berhubungan dengan kelelahan, pengesetan ventilator yang tidak
tepat, obstruksi selang endotracheal
4.
Cemas
berhubungan dengan penyakit kritis, takut terhadap kematian
5.
Gangguan
pemenuhan komunikasi verbal berhubungan dengan pemasangan selang endotracheal
6.
Resiko
tinggi terjadinya infeksi saluran nafas berhubungan dengan pemasangan selang
endotracheal
7.
Resiko
tinggi terjadinya trauma atau cedera berhubungan dengan ventilasi mekanis, selang
endotracheal, ansietas, stress
8.
Gangguan
rasa nyaman berhubungan dengan ventilasi mekanis, letak selang endotracheal
VII.
Rencana Keperawatan
1.
Ketidakefektifan
bersihan jalan nafas sehubungan dengan peniingkatan produksi sekret
Tujuan:
Meningkatkan dan mempertahankan
keefektifan jalan napas.
Kriteria hasil:
indakan keperawatan: UNTUK LANJUTAN (PATOFISIOLOGI, DIAGNOSA, INTERVENSI DAN IMPLEMENTASI) BISA DI DOWNLOAD HERE !!!
TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGAN ANDA
www.winzulkim.blogspot.com