Antonio Conte (REUTERS/Stefano Rellandini)
VIVAbola - Berstatus sebagai tim favorit tidak menjadikan pelatih Juventus, Antonio Conte besar kepala. Menurut Conte, meski Juventus diunggulkan kembali mempertahankan Scudetto, tidak lantas membuat tim asuhannya superior di setiap pertandingan.
La Vecchia Signora membuka musim 2013-14 dengan hasil menjanjikan. 'Si Nyonya Tua' punya modal bagus untuk mengarungi musim baru. Setelah merebut Scudetto dua musim beruntun, Juventus menggenggam trofi Piala Super Coppa Italia.
Namun, di mata Conte rapor impresif itu bukan jaminan perjalanan I Bianconeri mulus di musim ini."Memang benar, kami memulai musim sebagai tim favorit karena kami memetik dua gelar terakhir. Tapi tim favorit tidak selalu menang," ujar Conte dikutip dari Football Italia.
Menurut Conte, tim pemenang dibuktikan di atas lapangan. Catatan prestasi tidak bisa menjadi tolak ukur tim tersebut bisa dengan mudah kembali mengulang kesuksesan. "Dua tahun lalu, Juventus bukan tim favorit, tapi keluar sebagai juara Serie-A," ujar pelatih yang juga pemain legendaris Juventus itu.
Allenatore 44 itu memprediksi, perjalanan Juventus akan lebih berat musim ini mengingat pesaing Juventus juga terus menata skuad dengan menambah pemain.
"Klub lain juga menghabiskan banyak dana untuk mendatangkan pemain. Anda bisa melihat sendiri kesenjangannya. Sementara tim lainnya, terus berkembang," beber mantan pelatih AC Siena itu.
Sampdoria akan menjadi lawan pertama Juventus di partai perdana Serie-A. Conte menyatakan, Juventus mewaspadai tim asuhan Delio Rossi itu. Dalam dua pertemuan dua musim lalu, Juventus menelan kekalahan.
"Kami akan menghadapi tim yang selalu menyiapkan diri dengan baik. Delio Rossi merupakan guru sepakbola. Kami kini sedang bekerja untuk mengatasi kesulitan yang akan kami hadapi," papar Conte.
Namun demikian, Conte menyatakan, pasukannya punya bekal bagus saat menghadapi Sampdoria melihat materi pemain yang dimiliki. Terlebih, kepercayaan diri Juventus tengah meningkat usai merebut Piala Super Italia.
"Di Piala Super Italia akhir pekan lalu, 10 dari 11 pemain telah bermain sejak musim lalu. Jadi ada organisasi dan pengetahuan taktis. Itu membantu. Sama seperti menentukan pemain untuk memenangkan trofi pertama musim ini."
View the original article here
